Sering kita mendengar istilah seorang wirausahawan sukses. Sebenarnya
apakah yang dimaksud dengan wirausaha itu? Kewirausahaan berasal dari Bahasa Ingrris
“Entrepreneurship” yang diambil dari Bahasa Prancis, yaitu “Entreprende” yang
berarti “Undertake”. Wirausahawan adalah orang yang melakukan aktivitas
wirausaha dicirikan dengan pandai atau berbakat mengenali produk baru,
menentukan cara produksi baru, menyusun operasi untuk pengadaan produk baru,
memasarkannya, serta mengatur permodalan operasinya. Wirausahawan adalah
pengambil risiko yang ekstrem (penjudi), sebaliknya bekerja dengan risiko yang
diperhitungkan. Wirausahawan bekerja paling sukses keras lewat perencanaan dan
persiapan untuk meminimalkan risiko yang terlibat dalam rangka untuk lebih
mengontrol nasib visi mereka. Didalam
kewirausahaan, disepakati adanya tiga jenis perilaku yaitu:
1. Memulai inisiatif
2. Mengorganisasi dan mereorganisasi mekanisme
sosial/ekonomi untuk merubah sumber daya dan situasi dengan cara praktis,
3. Diterimanya resiko atau kegagalan. Menurut ahli
ekonomi, wirausahawan adalah orang yang merubah nilai sumber daya, tenaga
kerja, bahan dan faktor produksi lainnya menjadi lebih besar daripada
sebelumnya dan juga orang yang melakukan perubahan, inovasi dan cara-cara baru
Pada umumnya wirausaha menghasilkan sesuatu yang baru yang
belum pernah ditemukan. Sebagai contoh Akio Morita pendiri Sony, yang melihat
bahwa produk yang dihasilkan dapat diadaptasi untuk menciptakan produk baru
yaitu walkman seperti yang kita kenal saat ini. Henry Ford tidak menemukan
mobil jenis baru, namun ia menerapkan teknik pembagian tugas pada produksi
mobil dengan cara baru, yaitu lini perakitan.
Para wirausahawan dunia modern muncul pertama kali diInggris
pada masa revolusi industry pada akhir abad kedelapan belas. Mereka menerapkan
penemuan ilmu untuk tujuan produkksi dan berusaha mendapatkan peningkatan
output industri yang sangat besar melalui penggunaan teknologi baru. Para
wirausahawan awal ini mempunyai karakteristik kesabaran dan tenaga yang tidak tetbatas.
Beberapa mempunyai uang, dan bukan berasal dari golongan bangsawan. Mereka muncul
dari kelas menengah-bawah, didorong oleh keinginan untuk mewujudkan impian dan
gagasan inovatif menjadi kenyataan. Tujuan utama mereka adalah pertumbuhan dan perluasan
organisusi-organisasi mereka. Mereka percaya pada nilai kerja yang mereka lakukan,
mereka tidak mementingkan keuntungan dan kekayaan sebagai tujuan pertama.
David McClelland dikenal menjelaskan tiga jenis motivasi,
yang diidentifikasi dalam buku ”The Achieving Society”:
1. Motivasi untuk berprestasi (n-ACH)
2. Motivasi untuk berkuasa (n-pow)
3. Motivasi untuk berafiliasi/bersahabat
(n-affil)
David McClelland (Robbins, 2001 : 173) dalam teorinya
Mc.Clelland’s Achievment Motivation Theory atau teori motivasi prestasi
McClelland juga digunakan untuk mendukung hipotesa yang akan dikemukakan dalam
penelitian ini. Dalam teorinya McClelland mengemukakan bahwa individu mempunyai
cadangan energi potensial, bagaimana energi ini dilepaskan dan dikembangkan
tergantung pada kekuatan atau dorongan motivasi individu dan situasi serta
peluang yang tersedia. Teori ini memfokuskan pada tiga kebutuhan yaitu
kebutuhan akan prestasi (achiefment), kebutuhan kekuasaan (power), dan
kebutuhan afiliasi.
N-ACH adalah motivasi untuk berprestasi , karena itu
karyawan akan berusaha mencapai prestasi tertingginya, pencapaian tujuan
tersebut bersifat realistis tetapi menantang, dan kemajuan dalam pekerjaan.
Karyawan perlu mendapat umpan balik dari lingkungannya sebagai bentuk pengakuan
terhadap prestasinya tersebut.
Kebutuhan akan kekuasaan (n-pow) adalah kebutuhan untuk
membuat orang lain berperilaku dalam suatu cara dimana orang-orang itu tanpa
dipaksa tidak akan berperilaku demikian atau suatu bentuk ekspresi dari
individu untuk mengendalikan dan mempengaruhi orang lain. Kebutuhan ini pada
teori Maslow terletak antara kebutuhan akan penghargaan dan kebutuhan aktualisasi
diri. McClelland menyatakan bahwa kebutuhan akan kekuasaan sangat berhubungan
dengan kebutuhan untuk mencapai suatu posisi kepemimpinan. n-pow adalah
motivasi terhadap kekuasaan. Karyawan memiliki motivasi untuk berpengaruh
terhadap lingkungannya, memiliki karakter kuat untuk memimpin dan memiliki
ide-ide untuk menang. Ada juga motivasi untuk peningkatan status dan prestise
pribadi.
Kebutuhan akan Afiliasi adalah hasrat untuk berhubungan
antar pribadi yang ramah dan akrab. Individu merefleksikan keinginan untuk
mempunyai hubungan yang erat, kooperatif dan penuh sikap persahabatan dengan
pihak lain. Individu yang mempunyai kebutuhan afiliasi yang tinggi umumnya
berhasil dalam pekerjaan yang memerlukan interaksi sosial yang tinggi.
Sebenarnya apakah yang dimaksud dengan pelung, mengapa untuk
dapat menjadi seorang wirausaha sukses seseorang harus menemukan sebuah peluang
emas dan apakah sulit untuk dapat menemukan peluang? Peluang sendiri sebenarnya
berasal dari sebuah ide, inspirasi atau kesempatan yang muncul untuk
dimanfaatkan bagi kepentingan seseorang baik dalam kehidupan sehari hari dalam
bisnis. Dalam bahasa inggris “opportunity” berarti sebuah atau beberapa
kesempatan yang muncul dari sebuah kejadian atau “moment”. Jadi asal dari
peluang itu adalah kesempatan yang terjadi dan berkembang menjadi ide bagi seseorang.
Adapun sumber peluang atau kesempatan itu berasal dari:
1. Diri
Anda Sendiri
Peluang
dari diri sendiri dapat berasal dari keahlian sendiri, hobi ataupun dari pengetahuan
dan latar belakang pendidikan
2.
Lingkungan
3.
Perubahan yang Terjadi
4.
Konsumen
Suara konsumen itu penting karena sering
menciptakan gagasan baru dalam memperbaiki produk yang ada dan peluang bagi
yang akan mendirikan usaha baru.
5.
Gagasan Orang Lain
6.
Informasi yang Diperoleh
Perjumpaan dengan orang lain terkadang
kita mendapatkan informasi baru. Bagi orang yang mendengarnya, informasi baru
itu bisa berguna untuk dijadikan sebagai peluang bisnis karena informasi
tersebut memiliki hubungan dengan pengetahuan dan pengalaman yang dia miliki.
Ketika seorang
wirausahawan sudah memutuskan untuk meluncurkan usahanya, salah satu dari
beberapa masalah awal yang dihadapinya adalah memilih bentuk kepemilikan. Memilih
bentuk kepemilikan yang “benar” berarti para wirausahawan harus memahami
berbagai karakteristik dari tiap bentuk tersebut dan seberapa jauh
karakteristik tersebut sesuai untuk usaha mereka dan kondisi personal mereka.
Hanya dengan cara itu seorang wirausahawan dapat membuat keputusan yang bijak
mengenai suatu kepemilikan. Tiga bentuk kepemilikan bisnis:
1. Perseorangan
(Sole Proprietorship)
Perusahaan perseorangan adalah bisnis
yang dimiliki oleh pemilik tunggal (pengusaha perseorangan). Laba perusahaan
akan menjadi penghasilan pribadi pemilik dan dikenai pajak penghasilan pribadi.
Banyak pengusaha perorangan telah berpengalaman dalam pasar persaingan dan
mengerti perilaku pelanggan.
Keuntungan bentuk kepemilikan perusahaan
perseorangan:
1. Semua
laba hanya untuk pemilik perusahaan.
2. Organisasinya
relatif mudah didirikan tanpa keharusan banyak dokumen legal.
3. Pengendalian
dan pengambilan keputusan dilakukan oleh pemilik sendiri.
4. Dikenakan
pajak yang rendah.
Kerugian bentuk kepemilikan perusahaan perseorangan:
1. Pengusaha
perseorangan bertanggungjawab atas semua kerugian.
2. Pengusaha
perseorangan bertanggung jawab tak terbatas atas utang atau keputusan melawan
perusahaan.
3. Pemilik
perusahaan memiliki keterbatasan dana untuk mengekspansi perusahaan atau
menanggulangi kerugian sementara.
4. Pemilik
perusahaan memiliki keterampilan terbatas dalam mengendalikan semua bagian
perusahaan.
2. Persekutuan
(Partnership)
Perusahaan Persekutuan (Partnership)
adalah bisnis yang dimiliki oleh dua orang atau lebih secara bersama-sama.
Perusahaan kemitraan umum (General Partnership) adalah perusahaan kemitraan
dimana semua pemilik perusahaan (mitra pengusaha) mempunyai tanggung jawab tak
terbatas atas kewajiban perusahaan. Perusahaan kemitraan terbatas (Limited
Partner) adalah perusahaan dengan beberapa mitra pengusaha yang
bertanggungjawab terbatas pada modal atau properti, namun mereka membagi rugi
dan laba bisnisnya. Penghasilan pada setiap mitra pengusaha akan menjadi
penghasilan perseorangan serta dikenai pajak penghasilan pribadi.
Keuntungan bentuk perusahaan kemitraan
antara lain:
1. Tersedia
dana tambahan dari beberapa mitra pengusaha untuk operasional bisnis.
2. Kerugian
bisnis ditanggung bersama.
3. Memungkinkan
mitra pengusaha menspesialisasikan diri dan dapat melayani pelanggan yang lebih
luas variasinya.
Kerugian bentuk perusahaan kemitraan antara lain:
1. Adanya
pembagian pengambilan keputusan perusahaan yang terkadang muncul konflik.
2. Mitra
pengusaha dalam perusahaan bertanggungjawab tak terbatas.
3. Semua
laba harus dibagi antara para mitra pengusaha.
3. Perseroan/Korporasi
(Corporation)
Korporasi adalah badan hukum (terdaftar
pada negara) yang membayar pajak, mematuhi peraturan pemerintah (Bylaws), dan
secara hukum terpisah dari para pemiliknya. Dalam mendirikan korporasi harus
memakai akta pendirian (Charter) yang menunjukkan nama perusahaan, informasi
saham yang diterbitkan dan deskripsi operasi perusahaan. Investor korporasi
memiliki tanggung jawab terbatas pada modal yang ditanamkannya dan dapat
memilih atau membubarkan dewan direksi guna menciptakan kebijakan umum
perusahaan. Kemudian dewan direksi memilih atau mengganti presiden direktur
beserta para pimpinan utama untuk menjalankan bisnis sehari-hari. Para investor
mendapat imbalan atas penanaman modal dengan menerima laba perusahaan (Dividen)
3 bulan terakhir atau menjual sahamnya dengan harga lebih tinggi bila harga
saham di pasaran naik. Korporasi kepemilikan terbatas (Privately Held) berarti
kepemilikan hanya untuk sejumlah kelompok investor tertentu, contohnya L.L.
Bean, Enterprise Rent A Car, dan Rand Mc Nally and Company. Sedangkan korporasi
kepemilikan umum artinya saham-sahamnya dapat diperjualbelikan oleh para
investor secara bebas. Banyak perusahaan kepemilikan terbatas berubah menjadi
kepemilikan umum ketika membutuhkan dana untuk mengekspansi perusahaannya
dengan menjual sahamnya (Go Public), contohnya Barnesaldnoble.com, United
Parcel Service (UPS), dan Prodigy.
Keuntungan dari korporasi:
1. Pemilik
korporasi memiliki tanggung jawab terbatas.
2. Memiliki
akses dana besar dengan menerbitkan saham baru guna mengekspansi perusahaan.
3. Investor
dapat menjual sahamnya dengan menghubungi pialang saham atau lewat internet
Kerugian dari korporasi:
1. Biaya
keorganisasiannya tinggi akibat kewajiban mendirikan badan hukum korporasi dan
mendaftarkannya pada negara.
2. Bocornya
data keuangan perusahaan karena investor umum berhak mengetahuinya ketika
sahamnya diperdagangkan secara terbuka.
3. Terjadi
masalah keagenan ketika para manajer bertindak tidak bertanggungjawab kepada
para investor.
4. Pemilik
korporasi mendapat pajak ganda yaitu seluruh laba perusahaan dikenai pajak
korporasi kemudian dividen-nya juga dikenai pajak penghasilan pribadi.
Sumber daya manusia yang tidak tepat penempatannya
pada organisasi kewirausahaan akan menimbulkan inefesiensi sehingga tidak
mencapai tujuan usaha.
Langkah-langkah
penyediaan SDM :
1. Recruitment
(penarikan tenaga kerja)
2. Seleksi
3. Pelatihan
4. Penilaian hasil kerja
Rekrutmen
adalah serangkaian kegiatan yang dimulai ketika sebuah perusahaan atau
organisasi memerlukan tenaga kerja dan membuka lowongan sampai mendapatkan
calon karyawan yang diinginkan/kualified sesuai dengan jabatan atau lowongan
yang ada. Dengan demikian, tujuan rekrutmen adalah menerima pelamar
sebanyak-banyaknya sesuai dengan kualifikasi kebutuhan perusahaan dari berbagai
sumber, sehingga memungkinkan akan terjaring calon karyawan dengan kualitas
tertinggi dari yang terbaik.
Seleksi
adalah kegiatan dalam manajemen SDM yang dilakukan setelah proses rekrutmen
selesai dilaksanakan. Hal ini berarti telah terkumpul sejumlah pelamar yang
memenuhi syarat untuk kemudian dipilih mana yang dapat ditetapkan sebagai
karyawan dalam suatu perusahaan. Proses pemilihan ini yang dinamakan dengan
seleksi. Proses seleksi sebagai sarana yang digunakan dalam memutuskan pelamar
mana yang akan diterima. Prosesnya dimulai ketika pelamar melamar kerja dan
diakhiri dengan keputusan penerimaan.
Proses
seleksi adalah langkah-langkah yang harus dilalui oleh para pelamar sampai
akhirnya memperoleh keputusan ia diterima atau ditolak sebagai Karyawan baru.
Proses ini berbeda antara satu perusahaan dengan perusahaan lainnya. Proses
tersebut pada umumnya meliputi evaluasi persyaratan, testing, Wawancara, ujian
fisik. Dalam proses seleksi itu dipakai berbagai macam jenis dalam
rnengevaluasi persyaratan dan terutama untuk testing. Ada dua konsep penting
yang harus diperhatikan untuk peralatan seleksi ini, yaitu reliabilitas dan
validitas. Rekrutmen dan seleksi termasuk fungsi-fungsi MSDM yang mempunyai
Peranan strategis dalam mempersiapkan dan menyediakan sumber daya manusia yang
sesuai dengan kebutuhan pekerjaan sebagaimana ditetapkan dalam analisis
pekerjaan khususnya deskripsi dan spesifikasi. Kedua kegiatan tersebut
didahului oleh kegiatan analisis pekerjaan dan perencanaan sumber daya manusia.
DAFTAR PUSTAKA.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar