Jumat, 26 Oktober 2012

Makalah. "Perilaku Sosial Anak Jalanan"


Mata Kuliah  :  Ilmu Sosial Dasar Dasar
Dosen : Muhammad Burhan Amin

Topik Makalah 

Perilaku Sosial Anak Jalanan

Kelas  :  2-ID06

Tanggal Penyerahan Makalah : 22 Oktober 2012
Tanggal Upload Makalah  :  23 Oktober 2012

 

P E R N Y A T A A N


Dengan ini saya menyatakan bahwa seluruh pekerjaan dalam penyusunan makalah ini saya buat sendiri tanpa meniru atau mengutip dari tim / pihak lain.

Apabila terbukti tidak benar, saya siap menerima konsekuensi untuk mendapat nilai 1/100 untuk mata kuliah ini.

 

P e n y u s u n


N P M
Nama Lengkap
Tanda Tangan
37411016
Tajalina Hakiki



Program Sarjana Teknologi Industri

UNIVERSITAS GUNADARMA



Kata Pengantar

Pertama-tama penulis memanjatkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang senantiasa mencurahkan segala nikmat dan karunianya, karena berkat karunianya penulis dapat menyelesaikan makalah ini. Shalawat serta salam senantiasa kita sampaikan kepada junjungan kita Rasulullah Muhammad SAW.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan tugas makalah ini khususnya rekan-rekan yang senantiasa mendukung dan memotivasi serta memberi masukan positif sehingga makalah ini dapat disusun.
Makalah ini berjudul “Perilaku Sosial Anak Jalanan, dimana makalah yang memberikan paparan bagaimana perilaku sosial anak jalanan yang sering kita lihat dan merupakan bagian dari lingkungan sosial kita.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, untuk itu penulis memohon maaf bila didalam tulisan saya ini ada kekurangan dalam penulisan atau sebagainya. Penulis mengharapkan saran dan kritik membangun untuk perbaikan penulisan kedepannya.



  Bekasi,  Oktober 2012


                                                                                                               Penulis







Daftar Isi


Kata Pengantar....................................................................................................................... i
Daftar Isi................................................................................................................................ ii
Bab 1 Pendahuluan
Latar Belakang......................................................................................................................  1
Tujuan...................................................................................................................................  2
Sasaran.................................................................................................................................. 2
Bab 2 Permasalahan
Kekuatan…………………………………………………………………………………... 3
Kelemahan…………………………………………………………………………..……..  3
Peluang……………………………………………………………………………………   4
Tantangan…………………………………………………………………………………   4
Bab 3 Kesimpulan & Rekomendasi
Kesimpulan…………………………………………………………………….………....    5
Rekomendasi……………………………………………………………………….…….    5
Referensi…………………………………………………………………………….…....    6





BAB 1
Pendahuluan

1.         Latar Belakang
Dalam buku “Intervensi Psikososial” (Depsos, 2001:20), anak jalanan adalah anak yang sebagian besar menghabiskan waktunya untuk mencari nafkah atau berkeliaran di jalanan atau tempat-tempat umum lainnya. Menurut Soedijar (1989) dalam studynya menyatakan bahwa anak jalanan adalah anak usia antara 7 sampai 15 tahun yang bekerja di jalanan dan tempet umum lainnya yang dapat mengganggu ketentraman dan keselamatan orang lain serta membahayakan dirinya sendiri. Seorang anak jalanan memiliki persepsi yang berbeda dengan persepsi anak normal mengenai hubungan dengan orang dewasa, tanggung jawab terhadap keluarga dan saudaranya, hubungan dengan lawan jenis, uang, pendidikan dan kepercayaan pada agama.
Dalam keadaan seperti itu, tidak berlebihan jika anak jalanan selalu berada dalam situasi rentan dalam segi perkembangan fisik, mental, sosial bahkan nyawa mereka. Melalui stimulasi tindakan kekerasan yang terus menerus, akan membentuk sebuah nilai-nilai baru dalam perilaku yang cenderung mengedepankan kekerasan sebagai cara untuk mempertahankan hidup. Ketika memasuki usia dewasa, kemungkinan mereka akan menjadi salah satu pelaku kekerasan dan eksplotasi terhadap anak-anak jalanan lainnya.
Berdasarkan hasil survei dan pemetaan sosial anak jalanan pada tahun 1999 yang dilakukan oleh Unika Atmajaya Jakarta dan Departemen Sosial dengan dukungan Asia Development Bank, jumlah anak jalanan adalah 39.861 orang, yang tersebar di 12 kota besar. Pada tahun 2004, menurut Pusat Data dan Informasi Kesejahteraan Sosial Departemen Sosial, jumlah anak jalanan sebesar 98.113 orang, yang tersebar di 30 provinsi. Khusus di wilayah Bandung kurang lebih berjumlah 5.500 anak jalanan (Data Dinas Sosial Provinsi Jawa Barat, 2006) ; di wilayah Bogor 3.023 orang (Data Dinas Sosial Pemda Bogor, 2006) ; dan di Daerah Khusus Ibukota Jakarta kurang lebih berjumlah 8.000 orang (Data Dinas Sosial DKI Jakarta, 2006).                



2.    Tujuan
Tujuan dalam pembuatan makalah ini adalah :
a.         Untuk memenuhi tugas pada mata kuliah lmu Sosial Dasar
b.        Berbagi informasi mengenai masalah social khususnya lingkungan sekitar kita.
c.         Untuk menambah wawasan pengetahuan tentang permasalahan sosial khususnya kehidupan anak jalanan.

3.    Sasaran
Penulisan ini ditujukan kepada seluruh kalangan masyarakat yang secara langsung ataupun tidak berhubungan dengan anak jalanan yang ada di sekitar kita. 




BAB II
 PERMASALAHAN

Analisis permasalahan Perilaku Sosial Anak Jalanan dengan memperhatikan dan mempertimbangkan  kondisi lingkungan internal maupun eksternal dilihat dari aspek:
2.1       Kekuatan (Strength)
            a.      Tanggung Jawab.
          Anak jalanan telah mempunyai tanggung jawab yang tinggi terhadap dirinya sendiri dan keluarganya   misalnya untuk membayar uang sekolah sendiri.
           b.      Kesabaran.
         Kehidupan anak jalanan sangat memprihatinkan. Maka, wajar jika mereka memiliki kesabaran yang lebih istimewa dibandingkan orang-orang pada umumnya.
          c.        Mandiri. 
             Anak jalanan menghabiskan waktu mereka di jalanan tanpa bimbingan orangtua sehingga menumbuhkan sifat kemandirian yang sangat kuat.
          d.      Berani menanggung resiko.
     Kehidupan jalanan yang keras akan membentuk nila-nilai baru dalam perilaku yang cenderung mengedepankan kekerasan sehingga apapun resiko yang muncul akan mereka hadapi.

2.2       Kelemahan (Weakness)
           a.       Sangat sensitif dan penuh emosi.
       Kehidupan keras di jalanan sangat berpengaruh terhadap sikap ana-anak yang setiap hari menghabiskan waktu di jalanan.
            b.      Berwatak keras.
           Umumnya dari mereka berwatak keras. Karakter keras ini terbentuk karena lingkungan mereka yang keras.
            c.       Mudah terpengaruh.
            Umur anak jalanan berkisar antara 7 sampai 15 tahun.
         d.      Kurangnya perhatian pemerintah. Peranan pemerintah dinilai sangat minim sehingga pertumbuhan angka anak jalanan semakin tahun semakin naik.

2.3       Peluang (Opportunity)
           a.       Memiliki kreatifitas yang tinggi.
       Pada umumnya, anak jalanan mempunyai yang lebih tinggi darpada anak lain yang hidup dalam lingkungan formal. Kreatiftas itu berkembang karena kehidupan bebas yang mereka jalani setiap hari.
           b.      Semangat hidup tinggi.
        Kehidupan yang begitu keras menjadikan mereka harus memilki semangat hidup yang tinggi untuk tetap bertahan hidup.
           c.       Kebebasan.
           Hidup tanpa bimbingan orangtua dan tidak ada perhatian dari lingkungan sekitar.
        d.      Mempunyai kegiatan ekonomi sendiri yakni sebagai pekerja di jalan, tetapi masih mempunyai hubungan yang kuat dengan orangtua mereka.                       
                       
2.4       Tantangan/Hambatan (Threats)
a.      Angka kemiskinan yang masih tinggi.
Kemiskinan di Indonesia masih tinggi. Peningkatan angka kemiskinan berbanding lurus dengan angka pertumbuhan anak jalanan.
b.      Kurang memahami agama.
Anak jalanan sebagian besar tidak mendapat bimbingan dari orang tua baik dalam hal duniawi apalagi masalah akhirat.
c.       Kurangnya kepedulian masyarakat.
Anak jalanan di mata masyarakat memilki konotasi negatif padahal tidak semua dari mereka berkelakuan buruk dan walaupun berkelakuan buruk, namun umur mereka yang masih terbilang anak kecil tentunya masih bisa diubah asalkan ada yang peduli terhadap mereka.
d.      Pengaruh lingkungan yang negatif.
Lingkungan adalah faktor yang sangat penting dalam membentuk karakter dan perilaku seseorang. Lebih besar pengaruhnya bahkan dari diri orang itu sendiri.




BAB 3
KESIMPULAN DAN REKOMENDASI


3.1       Kesimpulan
Masalah anak jalanan adalah masalah yang sangat kompleks. Setiap tahun angka peningkatan jumlah anak jalanan semakin banyak khususnya di daerah Jakarta dan sekitarnya. Masalah ini tidak dapat diselesaikan ole satu phak saja melainkan banyak pihak khususnya pemerintah dimana dalam hal ini peranannya sangat besar terhadap kesejahteraan warga negaranya. Angka kemiskinan yang masih tinggi di Indonesia menambah keprihatinan kita terhadap mereka yang berada di lungkaran tersebut. Maka, kepedulian kita terhadap masalah sosial di sekitar kita diharapkan mampu memberikan kontribusi positif. Dukungan terhadap mereka yang memilki semangat untuk berubahakan sangat berguna.

3.2       Rekomendasi
            1.                  Pemerintah lebih memperhatikan keberadaan anak jalanan dan memberikan solusi untuk mereka.
            2.                  Masyarakat lebih peduli terhadap anak jalanan dan memberi dukungan positif.
            3.                  Memfasilitasi anak jalanan dalam hal-hal yang positif yang mereka lakukan.
            4.                  Perlu ditanamkan dasar agama kepada anak jalanan.


                                                                        

Referensi :

































6


Sabtu, 13 Oktober 2012

Makalah "DAMPAK TAWURAN KELOMPOK PELAJAR DI JAKARTA"



DAMPAK TAWURAN KELOMPOK PELAJAR DI JAKARTA






Oleh

Nama          :         Tajalina Hakiki
Kelas           :         2ID06
NPM           :         37411016


UNIVERSITAS GUNADARMA KAMPUS J
Jalan KH.Noer Ali Kalimalang
Bekasi 17145 Telp. (021)888601

Mata Kuliah  :  Ilmu Sosial Dasar
Dosen : Muhammad Burhan Amin

Topik Makalah

Dampak Tawuran Kelompok Pelajar
Di Jakarta

Kelas  :  2-ID06

Tanggal Penyerahan Makalah : 8 Oktober 2012
Tanggal Upload Makalah  :  9 Oktober 2012

P E R N Y A T A A N

Dengan ini saya menyatakan bahwa seluruh pekerjaan dalam penyusunan makalah ini saya buat sendiri tanpa meniru atau mengutip dari tim / pihak lain.

Apabila terbukti tidak benar, saya siap menerima konsekuensi untuk mendapat nilai 1/100 untuk mata kuliah ini.


P e n y u s u n


N P M
Nama Lengkap
Tanda Tangan
37411016
Tajalina Hakiki




Program Sarjana Teknik Industri

UNIVERSITAS GUNADARMA







Kata Pengantar

Pertama-tama penulis memanjatkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang senantiasa mencurahkan segala nikmat dan karunianya, karena berkat karunianya penulis dapat menyelesaikan tugas Ilmu Sosial Dasar. Shalawat serta salam senantiasa kita sampaikan kepada junjungan kita Rasulullah Muhammad SAW.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan tugas makalah ini. Rekan-rekan yang senantiasa mendukung dan memotivasi serta memberi masukan yang sangat berguna dalam penyelesaian tugas makalah ini.
Makalah ini berjudul “Dampak tawuran kelompok pelajar di Jakarta” yakni makalah yang menerangkan bagaimana dampak tawuran kelompok pelajar di Jakarta yang belakangan ini sering terjadi yang tentunya sangat merugikan pelajar itu sendiri juga semua pihak.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, untuk itu penulis memohon maaf bila didalam tulisan saya ini ada kekurangan dalam penulisan atau sebagainya. Penulis mengharapkan saran dan kritik membangun untuk perbaikan penulisan kedepannya.



  Bekasi,  Oktober 2012


                                                                                                               Penulis





Daftar Isi


Kata Pengantar…………………………………………………………………….…….i
Daftar Isi………………………………………………………………………….……..ii
Bab 1 Pendahuluan
Latar Belakang…………………………………………………………….……………..1
Tujuan……………………………………………………………………………………2
Sasaran…………………………………………………………………………………...2
Bab 2 Permasalahan
Kekuatan…………………………………………………………………………………3
Kelemahan…………………………………………………………………………..……3
Peluang……………………………………………………………………………………4
Tantangan…………………………………………………………………………………4
Bab 3 Kesimpulan & Rekomendasi
Kesimpulan…………………………………………………………………….………....5
Rekomendasi……………………………………………………………………….…….5
Referensi…………………………………………………………………………….…....6









BAB 1
Pendahuluan

1. Latar Belakang
Tawuran merupakan perilaku negative yang biasanya kerap dilakukan oleh pelajar, mahasiswa atau masyarakat umum. Akhir-akhir ini sering kita lihat di media massa terutama televisi banyaknya tawuran di berbagai daerah termasuk di Jakarta. Tawuran tersebut merugikan banyak pihak dan terjadi kerusakan fasilitas umum akibat dari tawuran tersebut. Kerugian yang paling besar yaitu hilangnya nyawa orang lain yang tentunya ini merupakan masalah kriminilitas yang butuh campur tangan hukum untuk menyelesaikannya. Tawuran pelajar yang terjadi bertubi-tubi, khususnya di Jakarta, telah mencapai taraf yang memprihatinkan. Serempak, baik masyarakat maupun pemerintah, mengecap anak-anak ini sebagai pelaku kriminal, penjahat yang perlu dihukum seberat-beratnya. Salah satu faktor penyebab terjadinya tawuran antarpelajar ialah ketidakmampuan orangtua dalam menjalankan kewajiban dan tanggung jawabnya dalam melindungi anak. Padahal, dalam Undang-Undang Perlindungan Anak (UUPA) Pasal 26 Ayat 1 telah ditegaskan bahwa orangtua berkewajiban dan bertanggung jawab dalam melindungi anak, baik dalam hal mengasuh, memelihara, mendidik, melindungi, maupun mengembangkan bakat anak. Sebagaimana diatur dalam UUPA Pasal 77, setiap orang yang dengan sengaja melakukan penelantaran terhadap anaknya hingga menyebabkan anak menderita, baik fisik mental maupun sosial, dipidana penjara paling lama lima tahun atau denda Rp 100 juta. Selain itu, Guru diharapkan tidak hanya sekedar mentransfer ilmu, namun juga menjadi pengganti orang tua di sekolah.      
                

2. Tujuan
Tujuan dalam pembuatan makalah ini adalah :
a.    Untuk memenuhi tugas pada mata kuliah lmu Sosial Dasar
b.   Berbagi informasi mengenai masalah social.
c.    Memberikan gambaran kepada pembaca dampak tawuran kelompok pelajar.

3. Sasaran
Penulisan ini ditujukan kepada seluruh kalangan masyarakat khususnya para pelajar dimana akhir-akhir ini sering terjadi tawuran antar pelajar di Jakarta yang merenggut nyawa seseorang.





BAB II
 PERMASALAHAN

Analisis permasalahan Dampak tawuran kelompok pelajar di Jakarta dengan memperhatikan dan mempertimbangkan  kondisi lingkungan internal maupun eksternal dilihat dari aspek:
1. Kekuatan (Strength)
  • Bermaksud ingin menjaga nama sekolah agar tidak dilecehkan dari pelajar sekolah lain. Namun tentunya jalan yang mereka tempuh salah dan justru sebaliknya.
  • Merasa sudah terun-temurun terjadi. Para pelajar yang tawuran mengklaim bahwa mereka hanya meneruskan tradisi dari para seniornya.
  • Merasa ingin dihargai orang lain. Pelajar yang masih terbilang labil, selalu ingin menunujukan dirinya dihdapan orang lain agar terlihat lebih hebat.
  • Bermaksud untuk menjaga kesetiakawanan didalam kelompok tersebut sehingga mereka terlalu fanatic dan menentang kelompok lain.

2.2 Kelemahan (Weakness)
  • Umur pelajar yang masih dalam masa labil dan penuh emosional.
  • Tidak ada perhatian dari orang tua. Orang tua merupakan sosok utama yang memiliki peranan penting dalam perkembangan perilaku anaknya.
  • Tidak ada perhatian dari pihak sekolah yang bersangkutan. Sekolah hanya menitikberatkan pada nilai pelajar di sekolah dan tidak memperhatikan hasil pelajaran yang diterapkan sehingga moral pelajar rusak dan tidak terkontrol.
  • Kurangnya campur tangan pemerintah. Tawuran merupakan salah satu tindak kekerasan dan harusnya langsung ada tindakan hukum yang tegas maupun penanganan dari pihak kepolisian.

2.3 Peluang (Opportunity)

  • Pelajar masih bisa diberikan materi dan penekanan masalah Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan dan ditugaskan untuk mengaplikasikannya dalam kegiatan di sekolah.
  • Diberikan pelajaran agama. Kurangnya pelajaran agama di sekolah belakangan ini sangatlah memprihatinkan. Pendidikan menjadi tak terkendali dan tidak tahu arah tujuan hidup manusia itu sendiri.   
  • Kontrol dari orangtua terhadap belajar anaknya. Orangtua bisa memberi arahan dan contoh yang baik terhadap anaknya serta kasih sayang terhadap anaknya.
  • Pengaruh dari teman lain di sekolah. Lingkungan pergaulan sangat berpengaruh terhadap perilaku seseorang. Lingkungan yang baik diharapkan mampu mengingatkan temannya yang lain untuk menghindari hal negative.                                                                                                                                                                                
2.4 Tantangan/Hambatan (Threats)

  • Tawuran menjadi tradisi turun temurun dari senior.
  • Lingkungan yang tidak baik. Pengaruhnya cepat dan sulit dihilangkan.
  • Pihak sekolah yang kurang peduli terhadap muridnya. Banyak sekolah yang justru kadang-kadang mendukung ketika pelajar tersebut mengklaim bahwa tawuran yang dilakukan untuk menjaga nama baik sekolahnya yang dihina oleh sekolah lain.
  • Pemerintah yang kurang tegas dan terkesan membiarkan dan menganggap masalah kecil dibandingkan masalah yang lain yang terjadi di negeri ini.


BAB 3
KESIMPULAN DAN REKOMENDASI


3.1 Kesimpulan

Salah satu faktor penyebab terjadinya tawuran antarpelajar ialah ketidakmampuan orangtua dalam menjalankan kewajiban dan tanggung jawabnya dalam melindungi anak.
Para pelajar yang umumnya masih berusia remaja memiliki kencenderungan untuk melakukan hal-hal yang berbau kekerasan dan telah menganggap hal itu wajar dilakukan dan terlihat hebat dimana anggapan tersebut salah dan justru dapat merugikan dirinya sendiri dan orang lain Maka inilah peran orangtua dituntut untuk dapat mengarahkan dan mengingatkan. Peranan guru juga tidak kalah pentingnya. Guru sebagai pendidik bisa dijadikan bagi para siswa agar menjadi murid yang  lebih baik. Lingkungan pergaulan adalah hal yang paling berpengaruh. Seseorang bisa menjadi negative dan positif dengannya. Masyarakat sekitar pun harus bisa membantu para remaja dalam mengembangkan potensinya dengan cara mengakui keberadaanya dan mengajaknya kearah yang positif

3.2 Rekomendasi
  • Orangtua member perhatian dan kasih saying penuh terhadap anaknya.
  • Perlunya adanya pengawasan ketat dari pihak sekolah.
  • Materi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan perlu lebih ditingkatkan dan lebih diperhatikan pengaplikasiannya.
  • Perlu ditanamkan dasar agama dari dalam lingkungan keluarga dan sekolah.


           
                                                                                                                                               



Referensi :