Selasa, 20 November 2012
Senin, 12 November 2012
Jumat, 26 Oktober 2012
Makalah. "Perilaku Sosial Anak Jalanan"
Mata Kuliah : Ilmu
Sosial Dasar Dasar
Dosen : Muhammad
Burhan Amin
Topik Makalah
Perilaku Sosial Anak Jalanan
Kelas : 2-ID06
Tanggal
Penyerahan Makalah : 22 Oktober 2012
Tanggal Upload Makalah : 23
Oktober 2012
P E R N Y A T A A N
Dengan ini saya menyatakan bahwa seluruh pekerjaan
dalam penyusunan makalah ini saya buat sendiri tanpa meniru atau mengutip dari
tim / pihak lain.
Apabila
terbukti tidak benar, saya siap menerima konsekuensi untuk mendapat nilai 1/100
untuk mata kuliah ini.
P e n y u s u n
N P M
|
Nama
Lengkap
|
Tanda
Tangan
|
37411016
|
Tajalina Hakiki
|
Program Sarjana Teknologi Industri
UNIVERSITAS GUNADARMA
Kata Pengantar
Pertama-tama penulis memanjatkan puji dan syukur
kehadirat Allah SWT yang senantiasa mencurahkan segala nikmat dan karunianya,
karena berkat karunianya penulis dapat menyelesaikan makalah ini. Shalawat serta
salam senantiasa kita sampaikan kepada junjungan kita Rasulullah Muhammad SAW.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak
yang telah membantu dalam menyelesaikan tugas makalah ini khususnya rekan-rekan yang
senantiasa mendukung dan memotivasi serta memberi masukan positif sehingga makalah
ini dapat disusun.
Makalah ini berjudul “Perilaku Sosial Anak Jalanan”,
dimana makalah yang memberikan paparan bagaimana perilaku sosial anak jalanan yang sering kita lihat dan merupakan bagian
dari lingkungan sosial kita.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari
sempurna, untuk itu penulis memohon maaf bila didalam tulisan saya ini ada
kekurangan dalam penulisan atau sebagainya. Penulis mengharapkan saran dan
kritik membangun untuk perbaikan penulisan kedepannya.
Bekasi, Oktober 2012
Penulis
Daftar Isi
Kata
Pengantar....................................................................................................................... i
Daftar
Isi................................................................................................................................ ii
Bab
1 Pendahuluan
Latar
Belakang...................................................................................................................... 1
Tujuan................................................................................................................................... 2
Sasaran.................................................................................................................................. 2
Bab
2 Permasalahan
Kekuatan…………………………………………………………………………………... 3
Kelemahan…………………………………………………………………………..…….. 3
Peluang…………………………………………………………………………………… 4
Tantangan………………………………………………………………………………… 4
Bab
3 Kesimpulan & Rekomendasi
Kesimpulan…………………………………………………………………….……….... 5
Rekomendasi……………………………………………………………………….……. 5
Referensi…………………………………………………………………………….….... 6
BAB 1
Pendahuluan
1.
Latar Belakang
Dalam buku “Intervensi
Psikososial” (Depsos, 2001:20), anak jalanan adalah anak yang sebagian besar
menghabiskan waktunya untuk mencari nafkah atau berkeliaran di jalanan atau
tempat-tempat umum lainnya. Menurut
Soedijar (1989) dalam studynya menyatakan bahwa anak jalanan adalah anak usia
antara 7 sampai 15 tahun yang bekerja di jalanan dan tempet umum lainnya yang
dapat mengganggu ketentraman dan keselamatan orang lain serta membahayakan
dirinya sendiri. Seorang anak jalanan memiliki persepsi
yang berbeda dengan persepsi anak normal mengenai hubungan dengan orang dewasa,
tanggung jawab terhadap keluarga dan saudaranya, hubungan dengan lawan jenis,
uang, pendidikan dan kepercayaan pada
agama.
Dalam keadaan seperti itu, tidak berlebihan jika
anak jalanan selalu berada dalam situasi rentan dalam segi perkembangan fisik,
mental, sosial bahkan nyawa mereka. Melalui stimulasi tindakan kekerasan yang terus
menerus, akan membentuk sebuah nilai-nilai baru dalam perilaku yang cenderung
mengedepankan kekerasan sebagai cara untuk mempertahankan hidup. Ketika
memasuki usia dewasa, kemungkinan mereka akan menjadi salah satu pelaku
kekerasan dan eksplotasi terhadap anak-anak jalanan lainnya.
Berdasarkan
hasil survei dan pemetaan sosial anak jalanan pada tahun 1999 yang dilakukan
oleh Unika Atmajaya Jakarta dan Departemen Sosial dengan dukungan Asia
Development Bank, jumlah anak jalanan adalah 39.861 orang, yang tersebar di
12 kota besar. Pada tahun 2004, menurut Pusat Data dan Informasi Kesejahteraan
Sosial Departemen Sosial, jumlah anak jalanan sebesar 98.113 orang, yang
tersebar di 30 provinsi. Khusus di wilayah Bandung kurang lebih berjumlah 5.500
anak jalanan (Data Dinas Sosial Provinsi Jawa Barat, 2006) ; di wilayah Bogor
3.023 orang (Data Dinas Sosial Pemda Bogor, 2006) ; dan di Daerah Khusus
Ibukota Jakarta kurang lebih berjumlah 8.000 orang (Data Dinas Sosial DKI
Jakarta, 2006).
2. Tujuan
Tujuan dalam pembuatan
makalah ini adalah :
a.
Untuk memenuhi tugas
pada mata kuliah lmu Sosial Dasar
b.
Berbagi informasi
mengenai masalah social khususnya
lingkungan sekitar kita.
c.
Untuk menambah wawasan
pengetahuan tentang permasalahan sosial khususnya kehidupan anak jalanan.
3.
Sasaran
Penulisan ini
ditujukan kepada seluruh kalangan masyarakat yang secara langsung ataupun tidak berhubungan dengan anak jalanan yang ada di sekitar kita.
BAB II
PERMASALAHAN
Analisis
permasalahan Perilaku Sosial Anak Jalanan dengan
memperhatikan dan mempertimbangkan kondisi lingkungan internal maupun eksternal
dilihat dari aspek:
2.1
Kekuatan (Strength)
a. Tanggung Jawab.
Anak jalanan telah mempunyai tanggung jawab yang tinggi
terhadap dirinya sendiri dan keluarganya misalnya untuk membayar uang sekolah
sendiri.
b. Kesabaran.
Kehidupan
anak jalanan sangat memprihatinkan. Maka, wajar jika mereka memiliki kesabaran
yang lebih istimewa dibandingkan orang-orang pada umumnya.
c.
Mandiri.
Anak jalanan menghabiskan waktu mereka di jalanan tanpa bimbingan orangtua sehingga menumbuhkan sifat kemandirian yang sangat kuat.
Anak jalanan menghabiskan waktu mereka di jalanan tanpa bimbingan orangtua sehingga menumbuhkan sifat kemandirian yang sangat kuat.
d.
Berani menanggung
resiko.
Kehidupan jalanan yang keras akan membentuk nila-nilai
baru dalam perilaku yang cenderung mengedepankan kekerasan sehingga apapun
resiko yang muncul akan mereka hadapi.
2.2 Kelemahan (Weakness)
a. Sangat sensitif dan penuh emosi.
Kehidupan keras di jalanan
sangat berpengaruh terhadap sikap ana-anak yang setiap hari menghabiskan waktu
di jalanan.
b. Berwatak keras.
Umumnya dari mereka berwatak keras. Karakter keras ini
terbentuk karena lingkungan mereka yang keras.
c. Mudah terpengaruh.
Umur anak jalanan berkisar antara 7 sampai 15 tahun.
d. Kurangnya
perhatian pemerintah. Peranan pemerintah dinilai sangat
minim sehingga pertumbuhan angka anak jalanan semakin tahun semakin naik.
2.3 Peluang
(Opportunity)
a. Memiliki kreatifitas yang tinggi.
Pada umumnya, anak jalanan mempunyai yang lebih tinggi
darpada anak lain yang hidup dalam lingkungan formal. Kreatiftas itu berkembang
karena kehidupan bebas yang mereka jalani setiap hari.
b.
Semangat hidup
tinggi.
Kehidupan yang begitu keras menjadikan mereka harus
memilki semangat hidup yang tinggi untuk tetap bertahan hidup.
c.
Kebebasan.
Hidup tanpa bimbingan orangtua dan tidak ada perhatian
dari lingkungan sekitar.
d. Mempunyai kegiatan ekonomi sendiri yakni sebagai pekerja di
jalan, tetapi masih mempunyai hubungan yang kuat dengan orangtua mereka.
2.4 Tantangan/Hambatan (Threats)
a. Angka kemiskinan yang masih
tinggi.
Kemiskinan di Indonesia masih tinggi. Peningkatan
angka kemiskinan berbanding lurus dengan angka pertumbuhan anak jalanan.
b. Kurang memahami agama.
Anak
jalanan sebagian besar tidak mendapat bimbingan dari orang tua baik dalam hal
duniawi apalagi masalah akhirat.
c. Kurangnya kepedulian masyarakat.
Anak
jalanan di mata masyarakat memilki konotasi negatif padahal tidak semua dari
mereka berkelakuan buruk dan walaupun berkelakuan buruk, namun umur mereka yang
masih terbilang anak kecil tentunya masih bisa diubah asalkan ada yang peduli
terhadap mereka.
d.
Pengaruh lingkungan
yang negatif.
Lingkungan
adalah faktor yang sangat penting dalam membentuk karakter dan perilaku
seseorang. Lebih besar pengaruhnya bahkan dari diri orang itu sendiri.
BAB 3
KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
3.1 Kesimpulan
Masalah
anak jalanan adalah masalah yang sangat kompleks. Setiap tahun angka peningkatan jumlah anak jalanan semakin banyak
khususnya di daerah Jakarta dan sekitarnya. Masalah ini tidak dapat
diselesaikan ole satu phak saja melainkan banyak pihak khususnya pemerintah
dimana dalam hal ini peranannya sangat besar terhadap kesejahteraan warga
negaranya. Angka kemiskinan yang masih tinggi di Indonesia menambah
keprihatinan kita terhadap mereka yang berada di lungkaran tersebut. Maka,
kepedulian kita terhadap masalah sosial di sekitar kita diharapkan mampu memberikan
kontribusi positif. Dukungan terhadap mereka yang memilki semangat untuk
berubahakan sangat berguna.
3.2
Rekomendasi
1.
Pemerintah lebih
memperhatikan keberadaan anak jalanan dan memberikan solusi untuk mereka.
2.
Masyarakat lebih
peduli terhadap anak jalanan dan memberi dukungan positif.
3.
Memfasilitasi anak
jalanan dalam hal-hal yang positif yang mereka lakukan.
4.
Perlu ditanamkan dasar
agama kepada anak jalanan.
Referensi
:
6
Senin, 22 Oktober 2012
Kamis, 18 Oktober 2012
Rabu, 17 Oktober 2012
Sabtu, 13 Oktober 2012
Makalah "DAMPAK TAWURAN KELOMPOK PELAJAR DI JAKARTA"
DAMPAK TAWURAN KELOMPOK
PELAJAR DI JAKARTA
Oleh
Nama : Tajalina
Hakiki
Kelas : 2ID06
NPM : 37411016
UNIVERSITAS GUNADARMA KAMPUS J
Jalan KH.Noer Ali Kalimalang
Bekasi 17145 Telp. (021)888601
Mata Kuliah : Ilmu Sosial Dasar
Dosen :
Muhammad Burhan Amin
Topik
Makalah
Dampak
Tawuran Kelompok Pelajar
Di
Jakarta
Kelas
: 2-ID06
Tanggal
Penyerahan Makalah : 8 Oktober 2012
Tanggal
Upload Makalah : 9 Oktober 2012
P E R N Y A T A A N
Dengan ini saya menyatakan bahwa
seluruh pekerjaan dalam penyusunan makalah ini saya buat sendiri tanpa meniru
atau mengutip dari tim / pihak lain.
Apabila
terbukti tidak benar, saya siap menerima konsekuensi untuk mendapat nilai 1/100
untuk mata kuliah ini.
P
e n y u s u n
N
P M
|
Nama
Lengkap
|
Tanda
Tangan
|
37411016
|
Tajalina
Hakiki
|
Program
Sarjana Teknik Industri
UNIVERSITAS GUNADARMA
Kata Pengantar
Pertama-tama penulis memanjatkan puji dan syukur
kehadirat Allah SWT yang senantiasa mencurahkan segala nikmat dan karunianya,
karena berkat karunianya penulis dapat menyelesaikan tugas Ilmu Sosial Dasar.
Shalawat serta salam senantiasa kita sampaikan kepada junjungan kita Rasulullah
Muhammad SAW.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak
yang telah membantu dalam menyelesaikan tugas makalah ini. Rekan-rekan yang
senantiasa mendukung dan memotivasi serta memberi masukan yang sangat berguna
dalam penyelesaian tugas makalah ini.
Makalah ini berjudul “Dampak tawuran
kelompok pelajar di Jakarta” yakni
makalah yang menerangkan bagaimana dampak tawuran kelompok pelajar di Jakarta
yang belakangan ini sering terjadi yang tentunya sangat merugikan pelajar itu
sendiri juga semua pihak.
Penulis
menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, untuk itu penulis memohon
maaf bila didalam tulisan saya ini ada kekurangan dalam penulisan atau
sebagainya. Penulis mengharapkan saran dan kritik membangun untuk perbaikan
penulisan kedepannya.
Bekasi, Oktober 2012
Penulis
Daftar Isi
Kata
Pengantar…………………………………………………………………….…….i
Daftar
Isi………………………………………………………………………….……..ii
Bab
1 Pendahuluan
Latar
Belakang…………………………………………………………….……………..1
Tujuan……………………………………………………………………………………2
Sasaran…………………………………………………………………………………...2
Bab
2 Permasalahan
Kekuatan…………………………………………………………………………………3
Kelemahan…………………………………………………………………………..……3
Peluang……………………………………………………………………………………4
Tantangan…………………………………………………………………………………4
Bab
3 Kesimpulan & Rekomendasi
Kesimpulan…………………………………………………………………….………....5
Rekomendasi……………………………………………………………………….…….5
Referensi…………………………………………………………………………….…....6
BAB 1
Pendahuluan
1.
Latar Belakang
Tawuran merupakan
perilaku negative yang biasanya kerap dilakukan oleh pelajar, mahasiswa atau
masyarakat umum. Akhir-akhir ini sering kita lihat di media massa terutama
televisi banyaknya tawuran di berbagai daerah termasuk di Jakarta. Tawuran
tersebut merugikan banyak pihak dan terjadi kerusakan fasilitas umum akibat
dari tawuran tersebut. Kerugian yang paling besar yaitu hilangnya nyawa orang
lain yang tentunya ini merupakan masalah kriminilitas yang butuh campur tangan
hukum untuk menyelesaikannya. Tawuran pelajar yang terjadi bertubi-tubi,
khususnya di Jakarta, telah mencapai taraf yang memprihatinkan. Serempak, baik
masyarakat maupun pemerintah, mengecap anak-anak ini sebagai pelaku kriminal,
penjahat yang perlu dihukum seberat-beratnya. Salah satu faktor penyebab
terjadinya tawuran antarpelajar ialah ketidakmampuan orangtua dalam menjalankan
kewajiban dan tanggung jawabnya dalam melindungi anak. Padahal, dalam
Undang-Undang Perlindungan Anak (UUPA) Pasal 26 Ayat 1 telah ditegaskan bahwa
orangtua berkewajiban dan bertanggung jawab dalam melindungi anak, baik dalam
hal mengasuh, memelihara, mendidik, melindungi, maupun mengembangkan bakat
anak. Sebagaimana diatur dalam UUPA Pasal 77, setiap orang yang dengan sengaja
melakukan penelantaran terhadap anaknya hingga menyebabkan anak menderita, baik
fisik mental maupun sosial, dipidana penjara paling lama lima tahun atau denda
Rp 100 juta. Selain itu, Guru diharapkan tidak hanya sekedar mentransfer ilmu,
namun juga menjadi pengganti orang tua di sekolah.
2.
Tujuan
Tujuan
dalam pembuatan makalah ini adalah :
a. Untuk
memenuhi tugas pada mata kuliah lmu Sosial Dasar
b. Berbagi
informasi mengenai masalah social.
c. Memberikan
gambaran kepada pembaca dampak tawuran kelompok pelajar.
3.
Sasaran
Penulisan
ini ditujukan kepada seluruh kalangan masyarakat khususnya para pelajar dimana
akhir-akhir ini sering terjadi tawuran antar pelajar di Jakarta yang merenggut
nyawa seseorang.
BAB II
PERMASALAHAN
Analisis
permasalahan Dampak tawuran kelompok pelajar di Jakarta dengan memperhatikan dan
mempertimbangkan kondisi lingkungan internal maupun eksternal dilihat
dari aspek:
1.
Kekuatan (Strength)
- Bermaksud ingin menjaga nama sekolah agar tidak dilecehkan dari pelajar sekolah lain. Namun tentunya jalan yang mereka tempuh salah dan justru sebaliknya.
- Merasa sudah terun-temurun terjadi. Para pelajar yang tawuran mengklaim bahwa mereka hanya meneruskan tradisi dari para seniornya.
- Merasa ingin dihargai orang lain. Pelajar yang masih terbilang labil, selalu ingin menunujukan dirinya dihdapan orang lain agar terlihat lebih hebat.
- Bermaksud untuk menjaga kesetiakawanan didalam kelompok tersebut sehingga mereka terlalu fanatic dan menentang kelompok lain.
2.2 Kelemahan (Weakness)
- Umur pelajar yang masih dalam masa labil dan penuh emosional.
- Tidak ada perhatian dari orang tua. Orang tua merupakan sosok utama yang memiliki peranan penting dalam perkembangan perilaku anaknya.
- Tidak ada perhatian dari pihak sekolah yang bersangkutan. Sekolah hanya menitikberatkan pada nilai pelajar di sekolah dan tidak memperhatikan hasil pelajaran yang diterapkan sehingga moral pelajar rusak dan tidak terkontrol.
- Kurangnya campur tangan pemerintah. Tawuran merupakan salah satu tindak kekerasan dan harusnya langsung ada tindakan hukum yang tegas maupun penanganan dari pihak kepolisian.
2.3 Peluang (Opportunity)
- Pelajar masih bisa diberikan materi dan penekanan masalah Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan dan ditugaskan untuk mengaplikasikannya dalam kegiatan di sekolah.
- Diberikan pelajaran agama. Kurangnya pelajaran agama di sekolah belakangan ini sangatlah memprihatinkan. Pendidikan menjadi tak terkendali dan tidak tahu arah tujuan hidup manusia itu sendiri.
- Kontrol dari orangtua terhadap belajar anaknya. Orangtua bisa memberi arahan dan contoh yang baik terhadap anaknya serta kasih sayang terhadap anaknya.
- Pengaruh dari teman lain di sekolah. Lingkungan pergaulan sangat berpengaruh terhadap perilaku seseorang. Lingkungan yang baik diharapkan mampu mengingatkan temannya yang lain untuk menghindari hal negative.
2.4 Tantangan/Hambatan (Threats)
- Tawuran menjadi tradisi turun temurun dari senior.
- Lingkungan yang tidak baik. Pengaruhnya cepat dan sulit dihilangkan.
- Pihak sekolah yang kurang peduli terhadap muridnya. Banyak sekolah yang justru kadang-kadang mendukung ketika pelajar tersebut mengklaim bahwa tawuran yang dilakukan untuk menjaga nama baik sekolahnya yang dihina oleh sekolah lain.
- Pemerintah yang kurang tegas dan terkesan membiarkan dan menganggap masalah kecil dibandingkan masalah yang lain yang terjadi di negeri ini.
BAB 3
KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
3.1 Kesimpulan
Salah satu faktor penyebab terjadinya tawuran antarpelajar ialah ketidakmampuan orangtua dalam menjalankan kewajiban dan tanggung jawabnya dalam melindungi anak. Para pelajar yang umumnya masih berusia remaja memiliki kencenderungan untuk melakukan hal-hal yang berbau kekerasan dan telah menganggap hal itu wajar dilakukan dan terlihat hebat dimana anggapan tersebut salah dan justru dapat merugikan dirinya sendiri dan orang lain Maka inilah peran orangtua dituntut untuk dapat mengarahkan dan mengingatkan. Peranan guru juga tidak kalah pentingnya. Guru sebagai pendidik bisa dijadikan bagi para siswa agar menjadi murid yang lebih baik. Lingkungan pergaulan adalah hal yang paling berpengaruh. Seseorang bisa menjadi negative dan positif dengannya. Masyarakat sekitar pun harus bisa membantu para remaja dalam mengembangkan potensinya dengan cara mengakui keberadaanya dan mengajaknya kearah yang positif
3.2
Rekomendasi
- Orangtua member perhatian dan kasih saying penuh terhadap anaknya.
- Perlunya adanya pengawasan ketat dari pihak sekolah.
- Materi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan perlu lebih ditingkatkan dan lebih diperhatikan pengaplikasiannya.
- Perlu ditanamkan dasar agama dari dalam lingkungan keluarga dan sekolah.
Referensi
:
http://metro.news.viva.co.id/news/read/355314-fr-simpan-senjata-di-parit-dekat-sekolah
http://kampus.okezone.com/read/2012/10/03/367/698669/redirect
http://kampus.okezone.com/read/2012/10/03/367/698669/redirect
Langganan:
Postingan (Atom)