Jumat, 25 November 2011

Makalah Bab 3. "Kontribusi Pemerintah dan Masyarakat Dalam Melestarikan Kebudayaan"

MAKALAH ILMU BUDAYA DASAR
KONTRIBUSI PEMERINTAH DAN MASYARAKAT DALAM MELESTARIKAN KEBUDAYAAN




DISUSUN OLEH :
NAMA  : TAJALINA HAKIKI
NPM      : 37411016
KELAS    : 1 ID 06
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
JURUSAN TEKNIK INDUSTRI
UNIVERSITAS GUNADARMA
2011





Mata Kuliah  :  Ilmu Budaya Dasar
Dosen : Muhammad Burhan Amin

Topik Makalah

Kontribusi Pemerintah dan Masyarakat
Dalam Melestarikan Kebudayaan

 


Kelas  :  1-ID06

Tanggal Penyerahan Makalah : 23 November 2011
Tanggal Upload Makalah  :  24 November 2011



 

P E R N Y A T A A N


Dengan ini saya menyatakan bahwa seluruh pekerjaan dalam penyusunan makalah ini saya buat sendiri tanpa meniru atau mengutip dari tim / pihak lain.

Apabila terbukti tidak benar, saya siap menerima konsekuensi untuk mendapat nilai 1/100 untuk mata kuliah ini.



P e n y u s u n



N P M
Nama Lengkap
Tanda Tangan
37411016
TAJALINA HAKIKI








Program Sarjana Teknik Industri


UNIVERSITAS GUNADARMA

 

 

KATA PENGANTAR

Puji syukur dipanjatkan kehadirat Alllah SWT yang telah memberikan rahmat dan karunia yang tiada henti-hentinya sehingga penyusun dapat menyelesaikan makalah “Kontribusi Pemerintah dan Masyarakat Dalam Melestarikan Kebudayaan”. Shalawat serta salam kita senantiasa curahkan kepada Nabi Muhammad SAW beserta keluarga dan sahabat.
Dalam makalah ini, penyusun mencoba memaparkan bagaimana pentingnya kebudayaan sehingga harus dilestarikan oleh segenap masyarakat dan di dukung oleh pemerintah. Kontribusi apa yang harus diberikan oleh pemerintah dan masyarakat sehingga kebudayaan bamgsa ini dapat terus terpelihara dan dikenal oleh masyarakat dunia.
Makalah ini mungkin masih banyak kekurangan baik dari segi tulisan maupun materi. Untuk itu, saran dan kritik yang bersifat membangun senantiasa penyusun terima dengan hati terbuka. Semoga tulisan dari makalah ini dapat memberikan manfaat kepada pembacanya.
Akhir kata penyusun mengucapkan terima kasih kepada segenap rekan semua yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini. Semoga Allah SWT senantiasa memberkahi kita semua.

                                                                                                                                   
 Bekasi, Novermber 2011
                                                                                         Penyusun








      DAFTAR ISI


Pernyataan………..............................................................................     i
Kata Pengantar…………....................................................................     ii
Daftar Isi….......................................................................................     iii

Bab 1
Pendahuluan……..............................................................................      1
1.Latar Belakang...............................................................................      1
2.Tujuan..........................................................................................      1
3.Sasaran.........................................................................................      2

Bab 2 Permasalahan..........................................................................      3         
1.Kekuatan.......................................................................................      3
2.Kelemahan....................................................................................      4                     
3.Peluang.........................................................................................      5
4.Tantangan/Hambatan....................................................................       5

Bab 3 Kesimpulan dan Rekomendasi................................................       6
1.Kesimpulan................................................................................        6
2.Rekomendasi...............................................................................       6
3.Referensi....................................................................................        7




BAB I
PENDAHULUAN


I.1. Latar Belakang.
Pada era globalisasi saat ini, mengelola suatu bangsa yang luas dan besar seperti bangsa Indonesia tentu bukan merupakan hal yang mudah. Kita bersyukur karena batik telah di tetapkan oleh UNESCO sebagai bagian dari kebudayaan dunia. Sehingga tanggal 2 Oktober telah ditetapkan sebagai “Hari Batik se-Dunia”. Kebudayaan setiap masyarakat atau bangsa terdiri dari unsur-unsur besar maupun unsur-unsur kecil yang merupakan bagian dari suatu kebulatan yang bersifat  kesatuan. Menurut Bronislaw Malinowski yang selalu mencoba mencari fungsi atau kegunaan setiap unsur kebudayaan, tak ada suatu unsur kebudayaan yang tidak mempunyai kegunaan yang cocok dalam rangka kebudayaan sebagai keseluruhan.  Apabila ada unsur kebudayaan yang kehilangan kegunaannya, unsur tersebut akan hilang dengan sendirinya. Hans J. Morgenthau mengatakan bahwa untuk menjadi sebuah negara yang kuat maka ada beberapa hal-hal yang harus menjadi perhatian yang disebutnya sebagai unsur-unsur kekuatan nasional. Kekuatan nasional adalah kesatuan yang terdiri dari keseluruhan atau gabungan beberapa aspek atau unsur yang terdapat pada suatu negara dan dapat mempengaruhi pengambilan kebijakan luar negeri. Indonesia sebenarnya memiliki hal tersebut. Terlihat dari antusiasme dukungan dari masyarakat Indonesia dan pemerintah untuk mendukung Pulau Komodo sebagai salah satu dari tujuh keajaiban dunia.


I.2. Tujuan.
Tujuan penyusunan makalah ini yaitu :
·         Memenuhi tugas mata kulia Ilmu Budaya Dasar.
·         Berbagi pengetahuan mengenai kebudayaan di Indonesia.
·         Meningkatkan rasa persatuan dan kesatuan bangsa.




I.3. Sasaran.
Penyusunan makalah ini ditujukan kepada seluruh lapisan masyarakat Indonesia khususnya generasi muda dan pemerintahan sebagai media untuk kita agar selalu mengingat akan pentingnya menjaga dan memelihara kebudayaan yang kita miliki.









BAB II
PERMASALAHAN

Nasionalisme hanya menjadi tema-tema dalam diskusi, seminar, talk show dan forum lainnya. Dengan kata lain, nasionalisme tidak lagi berpihak pada rakyat bahkan bangsa Indonesia, tetapi nasionalisme menjadi slogan kaum elite hanya untuk kepentingan pribadi dan kelompok atas nama demokrasi. Para politikus bicara nasionalisme hanya untuk menaikan posisinya dalam lingkungan publik, hanya menarik simpati masyarakat yang hanya demi kepentingan sesaatnya atau bahkan untuk mengelabui masyarakat kecil.
masih banyak banyak generasi muda yang tidak mengenal sebagian dari seni tari tersebut. Dan minat untuk melestarikan budaya itu sendiri masih rendah. Apabila permasalahan tersebut tidak segera diatasi maka, bukan tidak mungkin bangsa Indonesia akan kehilangan jati dirinya di masa yang akan datang. Oleh sebab itu, minat generasi muda dalam melestarikan budaya Indonesia harus tertanam sejak dini.
Pemerintah pusat maupun pemerintah daerah tidak boleh hanya memprioritaskan pada bidang politik dan ekonomi saja. Tetapi juga pada bidang budaya, karena budaya adalah bagian dari kehidupan masyarakat karakter bangsa yang perlu memperoleh perhatian. Pemerintah harus menyediakan kecukupan dana untuk pelestarian budaya walaupun  pemerintah punya banyak utang.

Analisa SWOT
II.1. Strenghts (Kekuatan)
a)      Rasa nasionalisme yang mulai menguat.
Nasionalisme merupakan modal paling utama yang harus dimiliki suatu bangsa. Saat ini di Indonesia rasa nasionalisme tersebu t mulai terasa, terutama ketika diselenggarakanya Sea Games atau yang lainnya dan yang menyangkut nama baik negara.
b)      Masih banyaknya daerah yang peduli kepada budayanya.
Daerah-daerah di luar Pulau Jawa umumnya masih menjaga kebudayaannya dan tidak mau meninggalkan adat istiadatnya.

c)      Adanya sekolah-sekolah seni dan komunitas dalam hal kebudayaan.
Dibukanya sekolah-sekolah kesenian daerah dan banyak dibentuknya komunitas budaya menjadi modal yang penting dalam memelihara kebudayaan nasional.
d)     Perekonomian yang mulai dibenahi.
Program-program pemerintah yang menyangkut peningkatan taraf hidup rakyat mulai dilakukan. Rakyat juga bisa ikut langsung mengawasi karena Indonesia menganut demokrasi.
e)      Kebudayaan Indonesia mempunyai ciri khas.
Ciri khas tersebut dapat menarik minat masyarakat sehingga bisa lebih mencintai budaya sendiri.
f)       Rasa persatuan dan kesatuan bangsa yang tinggi
Di Indonesia ini masih terasa rasa persatuan yang kuat sehingga mempermudah dalam menjaga komunikasi dan memelihara budaya sendiri.

II.2. Weakness.
a)      Wilayah NKRI yang luas.
Wilayah yang luas dan pulau-pulau dipisahkan oleh lautan menjadi hambatan bagi daerah pelosok untuk memperkenalkan budayanya.
b)      Lemahnya ketahanan negara.
Kedaulatan negara ditentukan oleh ketahanan suatu negara sehingga tidak mudah digoyahkan oleh negara lain sehingga bisa menjaga wilayah NKRI dan kebudayaan yang ada .
c)      Terhambatnya perekonomian.
Perekonomian merupakan hal penting. Kegagalan ekonomi yang disebabkan oleh banyaknya korupsi membuat ketidakpercayaan rakyat terhadap pemerintah termasuk program-program pemerintah yang menyangkut pelestarian budaya.
d)     Kurangnya sarana dan prasarana dari pemerintah.
Faktor ini penting mengingat wilayah Indonesia yang luas dan penduduk yang banyak. Contohnya dalam hal transportasi dan pendidikan yang masih kurang layak.



II.3. Opportunities.
a)      Diperkenalkannya budaya daerah oleh media-media masaa.
Banyaknya program televisi yang menayangkan acara di daerah-daerah yang memiliki budaya unik.
b)      Berkembangnya teknologi informasi.
Dunia internet berkembang pesat. Hal itu dapat dimanfaatkan sebagai sarana untuk memperkenalkan budaya nasional.
c)      Hubungan baik dengan negara lain.
Hubungan baik tersebut dapat dimanfaatkan untuk memperkenalkan budaya nasional kepada negara lain.
d)     Banyaknya turis asing yang berkunjung ke Indonesia.
Banyak turis yang datang ke tempat-tempat wisata di Indonesia mempermudah untuk memperkenalkan budaya Indonesia.
e)      Produk dalam negeri yang sekaligus mempromosikan budaya nasional.
Banyaknya produk dalam negeri bertema budaya seperti batik menjadi peluang untuk menarik minat masyarakat terhadap budaya nasional.

II.4. Threats.
a)      Hubungan diplomasi yang kurang baik.
Hubungan dengan negara lain yang kurang baik menghambat dalam memperkenalkan budaya nasional kepada luar.
b)      Era Modernisasi.
Era modernisasi sangat berpengaruh terhadap budaya nasional terutama terhadap para pemuda
c)      Pemuda yang lebih menyukai budaya luar.
Budaya asing dianggap modern oleh para pemuda zaman sekarang sehingga budaya nasional sendiri terlupakan dan ditinggalkan.
d)     Banyaknya budaya asing yang masuk akibat berkembangya teknologi.
Perkembangan teknologi khususnya internet dapat menghambat karena semakin mudahnya pengaruh asing masuk.

BAB III 
KESIMPULAN DAN REKOMENDASI


III.1. Kesimpulan.
Budaya Nasional merupakan aset Bangsa Indonesia yang harus memperoleh perhatian terutama di era Globalisasi saat ini. Budaya nasional menjadi bagian penting negara Indonesia yang dapat dikembangankan dan dikelola sebaik-baiknya. Budaya nasional harus menjadi bagian dari aset Bangsa Indonesia yang dapat mendatangkan pendapatan bagi masyarakat dan negara. Tentunya perlu ada suatu kesadaran secara nasional dan dilaksanakan oleh seluruh masyarakat Indonesia pada semua aspek kehidupan bermasyarakat dan bernegara.
            Pemerintah dan masyarakat wajib untuk menjaga dan melestarikan budaya nasional karena buudaya nasional merupakan identitas suatu negara. Kontribusi dari pemerintah dan masyarakat haruslah nyata dilakukan agar tujuan terpeliharanya budaya nasional dapat terwujud dan terus dipertahankan.

III.2. Rekomendasi
a)      Menjaga dan memelihara budaya kita

b)      Menghargai budaya negara kita

c)      Mempraktekkanya dalam kehidupan sehari-hari

d)      tidak mudah terpengaruh oleh budaya lain

e)      Tidak melupakan budaya negara kita.

f)       Menjaga hubungan baik antara pemerintah dan masyarakat.

g)      Memanfaatkan teknologi informasi untuk mendukung budaya kita.

h)      Mencintai produk dalam negeri.






Referensi


 










Bab 9. Tanggungjawab

Rabu, 09 November 2011

Kamis, 03 November 2011

Makalah Bab 2. "Peranan Budaya Dalam Membentuk Kepribadian"

KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Alllah SWT karena berkat rahmat dan karuniaNya  penyusun dapat menyelesaikan makalah “Peran Kebudayaan Dalam Membentuk Kepribadian” dengan lancar. Shalawat serta salam kita senantiasa curahkan kepada Nabi Muhammad SAW beserta keluarga dan sahabat.
Dalam makalah ini, penyusun mencoba memaparkan bagaimana peran kebudayaan di Indonesia ini sehingga banyak pengaruhnya bagi kepribadian bangsa itu sendiri.  Dalam membentuk kepribadian itu tentu banyak masalah dan tantangan yang harus dihadapi dan diselesaikan oleh suatu negara. Pemerintah yang merupakan pemegang kekuasaan tertinggi suatu negara memiliki tugas dan tanggung jawab penting dalam mengatur warganya agar tujuan bersama bisa terwujud.
Makalah ini mungkin masih banyak kekurangan baik dari segi tulisan maupun materi. Untuk itu, saran dan kritik yang bersifat membangun senantiasa penyusun terima dengan hati terbuka. Semoga tulisan dari makalah ini dapat memberikan manfaat kepada pembacanya.

                                                                                                                                   


Bekasi, November 2011
Penulis



DAFTAR ISI


KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN
1.                  Latar Belakang
2.                  Tujuan
3.                  Sasaran

BAB II PERMASALAHAN
ANALISA SWOT
1.                  Strenght (Kekuatan)
2.                  Weakness (Kelemahan)
3.                  Opportunity (Peluang)
4.                  Threath (Kendala)

BAB III KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
REFERENSI




BAB I
PENDAHULUAN

I.a Latar Belakang
Indonesia memilki banyak suku bangsa dengan berbagai perbedaan kebudayaan yang tercermin pada pola dan gaya hidup asing-masing. Setiap budaya dari suatu daerah di Indonesia memilki keunikan dan ciri khas masing-masing. Hal ini memperkuat budaya nasional dan menjadikan Indonesia semakin menarik di mata dunia. Kepribadian sendiri muncul dan tampak ketika suatu Negara bisa mempertahankan budaya dan tradisinya.

I.b Tujuan
Tujuan disusunnya makalah ini yaitu agar kita bersama-sama bisa membangun kepribadian bangsa dengan memulai dengan kepribadian masing-masing individu. Beberapa hal yang dapat mempengaruhi kepribadian seseorang diantaranya :
·      Warisan Biologis (Heredity).
·      Warisan Lingkungan Alam (Natural Environment).
·      Warisan Sosial (Sosial Heritage).
·      Pengalaman Kelompok Manusia (Group Experiences).
·      Pengalaman Unik (Unique Experiences).
Kepribadian seseorang tentunya berbeda-beda. Kebudayaan bangsa yang beranekaragam merupakan kekayaan bangsa Indonesia. Namun, jangan sampai perbedaan itu menimbulkan konflik intern dan menjadikan bangsa ini terpecah belah. Dengan perbedaan itu, diharapkan kita saling menghargai budaya daerah lain dan memelihara budaya daerah sendiri sehingga kepribadian individu bisa terjaga dan bisa membentuk kepribadian bangsa.



I.c Sasaran
Penyusunan tulisan ini ditujukan kepada seluruh lapisan masyarakat Indonesia khususnya generasi muda agar selalu memilki rasa nasionalisme dan tidak terpengaruh budaya asing yang tidak layak sekaligus bertentangan dengan nilai dan moral bangsa Indonesia.



BAB II
PERMASALAHAN

Dalam membentuknya kepribadian tidaklah mudah. Dibutuhkan proses dan kerjasama antara pemerintah dan warganya agar tujuan bersama tersebut bisa terwujud. Banyak permasalahan yang harus dihadapi dengan bijaksana. Dibelakang itu tentunya ada peluang yang harus bisa dilihat dan dimanfaatkan. Dengan memaksimalkan Kekuatan yang ada dan meminimalkan kekurangannya semua itu bisa terwujud. Analisa SWOT memaparkan hal tersebut sehingga kekuatan, kelemahan, peluang dan hambatan bisa dianalisa dan memberikan solusi apa yang harus kita lakukan agar suatu hal bisa terwujud.

Analisa SWOT
a)    Strenght (Kekuatan).
  • Keanekaragaman budaya yang bisa menunjang budaya nasional
  • Kekhasan yang dimiliki budaya-budaya daerah.
  • Kreatifitas pemuda bangsa.
  • Kekayaan alam yang melimpah untuk menopang perekonomian negara.
  • Rasa nasionalisme yang tinggi sehingga mempererat persatuan.
  • Pengenalan budaya yang terus diupayakan oleh pemerintah.
  • Kebebasan dalam mengeluarkan pendapat sebagai negara yang menganut demokrasi.
b)      Weakness (Kelemahan).
  • Kurangnya kesadaran masyarakat akan pentingnya kepribadian bangsa.
  • Kurangnya perhatian pemerintah.
  • Perekonomian yang tidak kunjung membaik.
  • Pemerintahan yang korup sehingga kurangnya kepercayaan masyakakat terhadap pemerinttah.
  • Lunturnya rasa nasionalisme.


c)   Opportunity (Peluang).

  •  Banyaknya turis asing yang tertarik budaya nasional.
  • Indonesia memilki tempat wisata yang menarik.
  • Indonesia negara demokrasi.
  • Indonesia memiliki hubungan baik dengan berbagai negara.
  • Masih banyak daerah yang masih memegang budaya daerahnya.


d)   Threath (Hambatan).
  • Masuknya budaya asing.
  • Munculnya era globalisasi.
  • Terpuruknya perekonomian negara.
  • Banyaknya konflik di daerah.
  • Banyaknya kejahatan dan terorime.



BAB II
KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
KESIMPULAN
Dari pembahasan tersebut penyusun menyimpulkan bahwa kepribadian dan kebudayaan memiliki kaitan yang sangat erat. Kebudayaan menjadi faktor penting terbentuknya suatu kepribadian. Kebudayaan mencermminkan kepribadian bangsa dan adalah kewajiban kita sebagai warga negara untuk menjaga dan melestarikan kebudayaan yang ada. Hal tersebut dapat dijadikan sumber kekuatan untuk ketahanan budaya nasional bangsa Indonesia. Pemerintah dengan dukungan warganya merupakan kekuatan yang tidak dapat dipisahkan. Semoga dengan pembahasan makalah ini, dapat memperat kesatuan dan persatuan bangsa dan memperat hubungan antara pemerintah dan warganya.

REKOMENDASI
  • Banyaknya turis asing yang tertarik budaya nasional.
  • Indonesia memilki tempat wisata yang menarik.
  • Masih banyak daerah yang masih memegang budaya daerahnya.
  • Memanfaatkan kreatifitas pemuda bangsa. 
REFERENSI
http://isjd.pdii.lipi.go.id/admin/jurnal/31073945.pdf
http://filsafat.kompasiana.com/2010/11/21/kepribadian-bangsa/
http://www.lintasberita.com/Lifestyle/Seni-Budaya/budaya-indonesia-dimata-dunia-internasional-





Bab 6. Manusia dan Penderitaan